Iklan Billboard 970x250

Apa Itu Domain

Apa Itu Domain

Jika Anda masih baru di dunia website dan hosting, pasti Anda bertanya-tanya, apa itu domain? Pada dasarnya domain atau nama domain diasumsikan sebagai alamat fisik. Sebagai contoh, navigasi satelit membutuhkan nama jalan atau kode pos untuk agar sistem bisa menyediakan arah. Sama halnya dengan web browser yang membutuhkan nama domain untuk mengarahkan Anda atau para pengunjung ke website.

Nama domain terdiri atas dua elemen utama. Misalnya, nama domain Facebook.com memuat nama website (Facebook) dan ekstensi nama domain (.c0m). Pada saat perusahaan (atau orang pribadi) membeli nama domain, mereka bisa membuat atau menentukan server agar nama domain bisa diarahkan.

Aktifkan domain Anda di layanan hosting Hostinger yang kini sedang diskon besar-besaran sampai 90%!

Cek penawaran

Registrasi nama domain dikelola oleh organisasi yang disebut ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). ICANN menentukan ekstensi nama domain yang tersedia dan menjaga database agar tetap terfokus pada ke mana nama domain mengarah.

Setiap website yang Anda buka terdiri atas dua elemen utama: nama domain dan web server.

Web server adalah mesin fisik untuk menyimpan file dan database yang menyusun website Anda dan menampilkannya kepada para pengunjung situs pada saat mereka mengakses dan membuka website Anda dari komputer.
Nama domain merujuk pada sederet nama yang diketik oleh para pengunjung situs di kolom pencarian agar situs Anda bisa terbuka dan dapat diakses. Nama domain mengarahkan web browser ke server yang menyimpan berbagai resource. Tanpa nama domain, orang-orang akan mengetikkan alamat IP server untuk mengakses situs Anda. Tentu saja hal ini sangat merepotkan.
Isi

Bagaimana Cara Kerja Domain?
Berbagai Tipe Domain
Cara Daftar Domain
Cara Transfer Domain
Pengertian Domain dan Hosting serta Perbedaannya
Jadi, Apa Itu Domain?
Artikel Terkait Nama Domain
Kesimpulan
Bagaimana Cara Kerja Domain?
Nama domain layaknya shortcut yang akan mengarahkan kita ke server yang mengonlinekan website Anda.

Tanpa nama domain, orang-orang akan memasukkan alamat IP untuk mengakses dan membuka website Anda. Hanya saja, alamat IP sangatlah panjang dan sulit untuk diingat atau tidak efektif jika ingin diiklankan.

Sebagai contoh, Hostinger.co.id adalah nama domain. Anggap saja alamat IP kami adalah 100.90.80.70. Alamat IP mengarah ke server tapi jika pengunjung situs ingin menggunakannya. alamat tersebut tidak bisa digunakan untuk resolve website. Apabila alamat IP mencoba resolve website, maka server remote harus menggunakan port 80 dengan halaman default (misalnya, index.html) yang tersimpan di dalam direktori aplikasi web.

Seperti yang telah Anda ketahui, menyalahgunakan server default dan alamat IP hanya akan membuat Anda bingung dan membuang-buang waktu. Karena itulah, sebagian besar pemilik website memilih untuk menggunakan layanan provider, seperti Hostinger, yang menawarkan paket bundled, yakni gratis domain jika membeli paket web hosting selama setahun atau lebih.

Domain juga bisa memanfaatkan redirect atau pengalihan yang umumnya memudahkan Anda untuk menentukan apakah dengan mengakses domain Anda, para pengunjung secara otomatis dialihkan ke situs lain. Metode ini sangat berguna untuk campaign dan microsites atau untuk mengalihkan pengunjung ke halaman landing dedicated di situs Anda. Opsi pengalihan (redirect) juga merupakan opsi terbaik untuk menghindari kesalahan penulisan domain. Misalnya, Anda ingin membuka Facebook. Alih-alih mengetik alamat yang benar, Anda malah memasukkan www.fb.com. Karena ada opsi redirect, Anda kemudian akan dialihkan ke situs yang resmi, yakni www.facebook.com.

Berbagai Tipe Domain
Tidak semua nama domain mengikuti formula dan aturan yang sama. Meskipun domain .com paling banyak digunakan, sekitar 46.5% website global, masih ada domain lain yang bisa Anda pilih, seperti .org dan .net. Berikut beberapa tipe domain yang paling banyak digunakan:

TLD: Top Level Domains
Seperti namanya, tipe nama domain ini merupakan top level dari sistem nama domain di internet. Tersedia ribuan TLD yang bisa Anda gunakan tapi yang paling banyak digunakan antara lain adalah .com, .org, .net, dan .edu.

Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi yang disebut Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan dapat Anda lihat di sini. IANA mencatat bahwa daftar TLD juga menyertakan ccTLD dan gTLD, yang akan kami bahas sebentar lagi.

ccTLD: County Code Top Level Domains
ccTLD memuat domain yang hanya terdiri atas dua huruf dan didasarkan pada kode negara internasional misalnya .us untuk United States dan .jp untuk Jepang. Biasanya ccTLD digunakan oleh perusahaan yang membuat dedicated situs untuk area-area tertentu. Domain-domain tersebut tampil sebagai ‘sinyal’ bahwa suatu situs berada di negara atau wilayah yang ditargetkan.

gTLD: Generic Top Level Domain
Pada dasarnya, gTLD adalah TLD yang tidak menggunakan kode negara. Sebagian besar gTLD ditujukan untuk penggunaan website yang spesifik, misalnya .edu untuk website institusi pendidikan. Sampai di sini, Anda sudah memahami bahwa Anda tidak perlu memenuhi syarat tertentu untuk register gTLD. Sebagai contoh, .com tidak selalu ditujukan utuk website komersil.

Contoh lain dari penggunaan gTLD adalah .mil (militer), .gov (pemerintahan), .org (lembaga nirlaba dan organisasi), dan .net yang awalnya dibuat sebagai nama domain untuk penyedia layanan internet (ISPs), tapi sekarang bisa digunakan di bidang apa saja.

Tipe Nama Domain yang Lain
Kami telah menyebutkan tipe nama domain yang sering digunakan. Sekarang kami akan memperkenalkan variasi lain yang bisa Anda gunakan:

Second Level Domain
Mungkin Anda sudah pernah melihat atau mengetahui tipe nama domain ini sebelumnya. Kali ini, kami akan membahas tentang domain yang berada tepat setelah top level nama domain. Perlu Anda ketahui, di sini kami tidak akan membahas istilah teknis. Kami akan menjelaskan topik ini melalui contoh yang mana lebih mudah untuk dipahami, apalagi jika berkaitan denan kode negara.

Sebagai contoh, alih-alih .com, perusahaan di Inggris akan menggunakan .co.uk. Inilah contoh penggunaan second level domain. Contoh lainnya, .gov.uk biasanya digunakan oleh institusi pemerintah dan .ac.uk digunakan oleh institusi akademik dan universitas.

Subdomain
Subdomain tidak mewajibkan para webmaster untuk membeli nama domain tambahan jika ingin menambahkan divisi di situs mereka. Webmaster kini bisa membuat subdomain yang bisa diarahkan ke direktori tertentu pada server. Subdomain merupakan opsi terbaik utuk situs campaign dan tipe web konten lainnya yang sebaiknya dibuat terpisah dari halaman atau beranda utama.

Sebagai contoh, Facebook menggunakan developers.facebook.com untuk menyediakan informasi yang spesifik pada developer web dan developer aplikasi yang hendak memanfaatkan Facebook API. Contoh lainnya adalah support.google.com.

Cara Daftar Domain
Masing-masing penyedia hosting menggunakan sistem yang berbeda, dan proses daftar domain tergantung pada provider.

Untuk mendaftarkan nama domain, langkah pertama yang biasanya dilakukan adalah mengecek ketersediaan nama domain di fitur pencari domain. Sebagian besar penyedia nama domain akan memungkinkan Anda untuk mengetikkan atau memasukkan nama domain yang diinginkan, kemudian dicek ketersediaannya. Di Hostinger, kami juga menyediakan opsi nama domain lain jika nama domain yang Anda inginkan sudah digunakan oleh user lain.

Daftar domain - fitur cek domain

Setelah itu, Anda hanya perlu menyelesaikan langkah-langkahnya dengan mengklik Checkout Sekarang dan melakukan pembayaran untuk nama domain yang dipilih. Setelah nama domain dibeli dan terdaftar, Anda akan mendapat akses untuk mengelola control panel yang telah dilengkapi semua tool manajemen yang dibutuhkan.

Cara Transfer Domain
Nama domain juga bisa ditransfer dari registrar yang satu ke registrar lainnya. Namun, Anda harus memerhatikan syarat-syarat berikut ini agar proses transfer domain berjalan mudah:

Domain haruslah berumur 60 hari atau lebih dari 60 hari terhitung sejak masa registrasi atau transfer terakhir.
Domain tidak boleh berada dalam status Redemption atau Pending Delete.
Miliki kode otorisasi domain (nama lainnya EPP code).
Informasi kepemilikan domain harus valid, dan layanan perlindungan privasi harus dimatikan.
Transfer domain memang tidak diwajibkan. Hanya saja, akan lebih mudah kalau Anda memiliki web hosting dan domain dalam satu layanan.

Cara Transfer Domain

Di Hostinger, cara transfer domain bisa dilakukan dari registrar mana pun. Prosesnya sendiri berlangsung selama 4-7 hari. Jangan khawatir, jika Anda belum mengetahui dengan benar cara transfer domain, tim Support kami akan siap sedia membantu Anda!

Pengertian Domain dan Hosting serta Perbedaannya
Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nama domain diibaratkan seperti alamat fisik, sedangkan web hosting adalah tempat fisik, dan segala konten tersimpan dalam tempat tersebut.

Nama domain digunakan untuk membuat shortcut yang mudah guna menautkan yang diketik oleh para pengunjung situs di kolom pencarian dengan server yang mengonlinekan website yang dituju. Nama domain sepenuhnya berbentuk digital dan tersimpan dalam database yang terpusat.

Sementara itu, hosting sedikit berbeda dari nama domain karena membutuhkan server fisik yang berlokasi di mana saja di belahan dunia ini dan terhubung ke internet. Server tersebut umumnya seperti hard drive komputer yang menyimpan semua file dan database website. Disebut server karena tempat penyimpanan ini ‘menyajikan (serves)’ website ke pengunjung situs.

Pada saat Anda mengetikkan URL (misalnya, www.hostinger.co.id) ke web browser, maka browser akan mengirimkan permintaan ke server yang spesifik di mana file dan data situs Anda tersimpan. Server kemudian mengupload file dan mengirimkannya ke internet, lalu ditampilkan ke perangkat yang Anda gunakan untuk mengakses website.

Jadi, Apa Itu Domain?
Di dunia web hosting, nama domain diibaratkan alamat suatu bangunan. Berikut beberapa hal terkait pengertian domain yang harus Anda ketahui:

Nama domain diasumsikan sebagai alamat suatu tempat.
Nama domain terdiri atas nama website (misalnya Hostinger) dan ekstensi nama domain (misalnya, .co.id).
Semua registrasi nama domain dikelola oleh ICANN.
Cara kerja domain mengarahkan pengunjung ke server yang tepat (saat mengakses website).
Domain .com merupakan nama domain yang paling populer dan digunakan oleh 46.5% website.
ccTLDs menggunakan kode negara dan mengacu pada area geografis (misalnya, .cn atau .es).
gTLD merupakan ekstensi nama domain yang digunakan untuk tujuan spesifik (misalnya, .org untuk organisasi).
Setiap registrar menawarkan proses daftar domain berbeda-beda.
Anda dapat menggunakan fitur cari domain untuk mengetahui ketersediaan nama domain yang Anda inginkan.
Domain dapat ditransfer dari satu provider ke provider lainnya.
Server merupakan mesin fisik yang menyimpan file website.
Baca Juga

Related Posts

Iklan Tengah Post